KENAKALAN REMAJA
1. Pengertian
Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja adalah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda
yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
mengembangkan bentuk tingkah-tingkah yang menyimpang.
Terdapat
2 fase masa remaja, yaitu :
1.
Fase pubertas
Masa
pubertas merupakan mulainya kedewasaan biologis bagi seseorang. Masa ini
berkaitan erat dengan pertumbuhan hormonal dari dalam diri remaja karena
pertumbuhan biologis.
2.
Fase adolesen
Fase adoselen
ini lebih menitik beratkan pada perubahan-perubahan psikis. Masa ini merupakan
masa mencari identitas diri, pada masa ini seorang remaja mulai lebih
emosional, mudah tersinggung, sensitive, reaktif, temperamental dan agresif.
Pada era globalisasi sekarang ini
banyak remajayang terjerumus kedalam pergaulan bebas dan pergaulan yang salah.
Masalah dalam keterlibatan ini adlah kurangnya filter diri dan kurangnya
kefahaman atas keyakinan dan agama dari individu itu sendiri. Remaja memang
berpandangan bahwa ia harus mengikuti trend dan perkembangan jaman. Namun,
kesalahannya terjadi pada penyesuaian dan tuntutan sosial.
Dalam kejadian ini, terjadilah
kejahatan-kejahatan remaja. Dalam praktiknya kenakalan remaja dilakukan karena
berlatar belakang karena persamaan nasib, keluarga yang berantakan (broken
home), kurangnya perhatian dari orang tua dan gagal di sekolah, atau banyak
menerita kesalahan puber. Kejahatan mereka bisa diawali dari iseng dan
lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan berkembang menjadi perbuatan yang meneror,
mengganggu dan aktivitas-aktivitas criminal.
2. Jenis-jenis
Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja dapat terjadi di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Di sekolah
kenakalan remaja dapat berupa :
1.
Perkelahian
atau tawuran pelajar;
2.
Membolos;
3.
Merokok;
4.
Melihat dan
menyebarkan video atau gambar porno melalui handphone (HP).
Kenakalan
remaja dikalangan masyarakat public berupa :
1.
Membuat geng
atau kelompok anak nakal;
2.
Mabuk-mabukan;
3.
Kebut-kebutan
di jalan;
4.
Penyalahgunaan
narkotika;
5.
Seks bebas.
3. Teori Mengenai
Terjadinya Kenakalan Remaja
Berdasarkan
terjadinya kenakalan remaja ada 4 teori diantaranya teori biologis, teori
psikogenis, teori sosiogenis dan teori subkultur delinkuensi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Dr. Kartoni Kartono yang menyatakan bahwa :
1.
Teori Biologis
Kenakalan
ini muncul karena factor-faktor isiologis dan struktur jasmaniah seseorang,
juga dapat cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir diantaranya melalui gen atau
plasma pembawa sifat dalam keturunan, melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan
luar biasa (abnormal) sehingga membuahkan tingkah laku menyimpang, melalui
pewarisan kelemahan konstitusional jasmaniah yang menimbulkan kenakalan.
2.
Teori
Psikogenis
Teori
ini menekan sebab-sebab tingkah laku kenakalan anak dari aspek psikologis atau
isi kejiwaannya. Antara lain factor intelegensi, ciri kepribadian, sikap-sikap
yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri yang keliru, konflik
batin, emosi yang kontroversional, kecenderungan psikopatologis dan lain-lain.
3.
Teori Sosiogenis
Kenakalan
ini adalah murni sosiologis atau sosial psikologis sifatnya. Misalnya,
disebabkan oleh pengaruh struktur sosial yang deviatif, tekanan kelompok,
peranan sosial, struktur sosial, atau oleh internalisasi simbolis yang keliru.
4.
Teori Subkultur
Kenakalan
Subkultur
kenakalan geng remaja itu mengaitkan system niali, kepercayaan, keyakinan,
ambisi-ambisi tertentu (misalnya materil, hidup bersantai, pola criminal,
relasi heteroseksual bebas, dll) yang memotivasi timbulnya kelompok-kelompok
remaja brandalan dan criminal.
4. Pengaruh
Keluarga Terhadap Kemunculan Kenakalan Remaja
Keluarga
merupakan tempat utama untuk seorang anak bersosialisasi dari sejak ia lahir
sampai dewasa. Baik buruknya kondisi keadaan suatu keluarga sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian anak. Anak akan menjadi criminal dan mengoper pola
kebiasaan kenakalan, sangat bergantung pada interkasi yang kompleks dari
berbagai factor penyebab sebagai latar belakangnya.
5. Penanggulangan
Kenakalan Remaja
Penanggulangan
kenakalan remaja, dibagi menjadi 2, yaitu : penanggulangan preventif
(pencegahan) dan penanggulangan kuratif (penanganan). Hal ini sesuai dengan
pernyataan Dr. Kartini Kartono yang menyatakan kedua penanggulangan itu sebagai
berikut.
1.
Penanggulangan
dengan cara preventif (Pencegahan)
a.
Mendirikan
klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk memperbaiki tingkah laku dan
membantu remaja dari kesulitan mereka;
b.
Menyediakan
tempat rekreasi yang sehat bagi remaja;
c.
Membuat
supervise dan pengontrol terhadap kegiatan amak delinkuen, disertai program
yang korektif;
d.
Menyelenggarakan
diskusi kelompok dan bimbingan kelompok untuk membangun kontak manusiawi
diantara remaja delinkuen dengan masyarakat luar. Diskusi tersebut akan sangat
bermanfaat bagi pemahaman kita mengenai jenis kesulitan dan gangguan pada diri
remaja;
e.
Mendirikan
tempat latihan untuk menyalurkan kreatifitas para remaja delinkuen dan yang
non-delinkuen.
2.
Penanggulangan
dengan cara kuratif (Penanganan)
a.
Menghilangkan
semua sebab musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang berupa pribadi
familial, sosial ekonomis, dan cultural;
b.
Memindahkan
anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik atau ke tengah lingkungan sosial
yang lebih baik;
c.
Memperbanyak
lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan;
d.
Mendirikan
klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan konfllik emosional dan
gangguan kejiwaan lainnya. Memberikan pengobatan meds dan terapi psikoanalitis
bagi mereka yang menderita gangguan kejiwaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar