HELLO KITTY

HELLO KITTY
KITTY

Senin, 19 Oktober 2015

KENAKALAN REMAJA


KENAKALAN REMAJA

1.  Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah-tingkah yang menyimpang.
Terdapat 2 fase masa remaja, yaitu :
1.   Fase pubertas
Masa pubertas merupakan mulainya kedewasaan biologis bagi seseorang. Masa ini berkaitan erat dengan pertumbuhan hormonal dari dalam diri remaja karena pertumbuhan biologis.
2.  Fase adolesen
Fase adoselen ini lebih menitik beratkan pada perubahan-perubahan psikis. Masa ini merupakan masa mencari identitas diri, pada masa ini seorang remaja mulai lebih emosional, mudah tersinggung, sensitive, reaktif, temperamental dan agresif.
Pada era globalisasi sekarang ini banyak remajayang terjerumus kedalam pergaulan bebas dan pergaulan yang salah. Masalah dalam keterlibatan ini adlah kurangnya filter diri dan kurangnya kefahaman atas keyakinan dan agama dari individu itu sendiri. Remaja memang berpandangan bahwa ia harus mengikuti trend dan perkembangan jaman. Namun, kesalahannya terjadi pada penyesuaian dan tuntutan sosial.
Dalam kejadian ini, terjadilah kejahatan-kejahatan remaja. Dalam praktiknya kenakalan remaja dilakukan karena berlatar belakang karena persamaan nasib, keluarga yang berantakan (broken home), kurangnya perhatian dari orang tua dan gagal di sekolah, atau banyak menerita kesalahan puber. Kejahatan mereka bisa diawali dari iseng dan lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan berkembang menjadi perbuatan yang meneror, mengganggu dan aktivitas-aktivitas criminal.


2. Jenis-jenis Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dapat terjadi di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Di sekolah kenakalan remaja dapat berupa :
1.     Perkelahian atau tawuran pelajar;
2.    Membolos;
3.    Merokok;
4.    Melihat dan menyebarkan video atau gambar porno melalui handphone (HP).
Kenakalan remaja dikalangan masyarakat public berupa :
1.     Membuat geng atau kelompok anak nakal;
2.    Mabuk-mabukan;
3.    Kebut-kebutan di jalan;
4.    Penyalahgunaan narkotika;
5.    Seks bebas.

3. Teori Mengenai Terjadinya Kenakalan Remaja
Berdasarkan terjadinya kenakalan remaja ada 4 teori diantaranya teori biologis, teori psikogenis, teori sosiogenis dan teori subkultur delinkuensi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dr. Kartoni Kartono yang menyatakan bahwa :
1.     Teori Biologis
Kenakalan ini muncul karena factor-faktor isiologis dan struktur jasmaniah seseorang, juga dapat cacat jasmaniah yang dibawa sejak lahir diantaranya melalui gen atau plasma pembawa sifat dalam keturunan, melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan luar biasa (abnormal) sehingga membuahkan tingkah laku menyimpang, melalui pewarisan kelemahan konstitusional jasmaniah yang menimbulkan kenakalan.
2.    Teori Psikogenis
Teori ini menekan sebab-sebab tingkah laku kenakalan anak dari aspek psikologis atau isi kejiwaannya. Antara lain factor intelegensi, ciri kepribadian, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi diri yang keliru, konflik batin, emosi yang kontroversional, kecenderungan psikopatologis dan lain-lain.
3.    Teori Sosiogenis
Kenakalan ini adalah murni sosiologis atau sosial psikologis sifatnya. Misalnya, disebabkan oleh pengaruh struktur sosial yang deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, struktur sosial, atau oleh internalisasi simbolis yang keliru.
4.    Teori Subkultur Kenakalan
Subkultur kenakalan geng remaja itu mengaitkan system niali, kepercayaan, keyakinan, ambisi-ambisi tertentu (misalnya materil, hidup bersantai, pola criminal, relasi heteroseksual bebas, dll) yang memotivasi timbulnya kelompok-kelompok remaja brandalan dan criminal.

4. Pengaruh Keluarga Terhadap Kemunculan Kenakalan Remaja
Keluarga merupakan tempat utama untuk seorang anak bersosialisasi dari sejak ia lahir sampai dewasa. Baik buruknya kondisi keadaan suatu keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Anak akan menjadi criminal dan mengoper pola kebiasaan kenakalan, sangat bergantung pada interkasi yang kompleks dari berbagai factor penyebab sebagai latar belakangnya.

5. Penanggulangan Kenakalan Remaja
Penanggulangan kenakalan remaja, dibagi menjadi 2, yaitu : penanggulangan preventif (pencegahan) dan penanggulangan kuratif (penanganan). Hal ini sesuai dengan pernyataan Dr. Kartini Kartono yang menyatakan kedua penanggulangan itu sebagai berikut.
1.     Penanggulangan dengan cara preventif (Pencegahan)
a.    Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk memperbaiki tingkah laku dan membantu remaja dari kesulitan mereka;
b.    Menyediakan tempat rekreasi yang sehat bagi remaja;
c.    Membuat supervise dan pengontrol terhadap kegiatan amak delinkuen, disertai program yang korektif;
d.    Menyelenggarakan diskusi kelompok dan bimbingan kelompok untuk membangun kontak manusiawi diantara remaja delinkuen dengan masyarakat luar. Diskusi tersebut akan sangat bermanfaat bagi pemahaman kita mengenai jenis kesulitan dan gangguan pada diri remaja;
e.    Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreatifitas para remaja delinkuen dan yang non-delinkuen.
2.    Penanggulangan dengan cara kuratif (Penanganan)
a.    Menghilangkan semua sebab musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang berupa pribadi familial, sosial ekonomis, dan cultural;
b.    Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik atau ke tengah lingkungan sosial yang lebih baik;
c.    Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan;
d.    Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan konfllik emosional dan gangguan kejiwaan lainnya. Memberikan pengobatan meds dan terapi psikoanalitis bagi mereka yang menderita gangguan kejiwaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar