Jurnal
Pendidikan
Anak
dan Kreatifitasnya
Eva
Gestafiani
Email
: gestafianni@gmail.com
ABSTRAK
Anak yang kreatif
umumnya bisa menemukan hal-hal baru atau berhasil menemukan suatu masalah, dan
jika dilihat lebih jauh ke dalam otaklnya maka sinapsis-sinapsis ( pertemuan
antara ujung saraf dengan saraf lainnya ) akan terlihat rumit. Jika sinapsis
yang berada di otak terlihat rumit, hal itu menandakan bahwa adanya koneksi
yang bagus antara sel-sel saraf di otak, serta menandakan pula bahwa anak
mendapatkan stimulasi yang baik dalam perkembangan otaknya. Di dunia pendidikan
tidak ada istilah anak nakal, tetapi yang ada adalah anak kreatif. Kreatif
tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik, akan tetapi meliputi cara
berpikir kreatif dalam setiap bidang. Kreatifitas bukan tergantung pada IQ,
Anak kreatif memiliki taraf kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh
angka tinggi dalam tes IQ, terutama yang mengukur kemampuan akademis.
Kreatifitas anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dilakukan
sejak dini. Dr. E. Paul Torrance, professor Ilmu Pendidikan di Universitas
Minnesota, mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam menemukan cara
meningkatkan kreatifitas anak, kemampuan
ini perlu dirangsang dan diberi pengarahan sejak bayi. Menurutnya, kreatifitas
anak meningkat pada usia 3 tahun, mencapai puncaknya usia 4 - 4½ tahun lalu menurun pada
usia 5 tahun etika anak masuk usia sekolah, hal ini karena guru dan teman yang
menuntut dia agar dapat menyesuaikan diri.
PENDAHULUAN
Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda entah sifatnya
masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya.
Selain itu, Kreativitas adalah proses mental yang unik, sesuatu yang
semata-mata untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dengan orisinil yang
mencakup pemikiran spesifik disebut Guilford "pemikiran berbeda dan
pemikiran bebas (convergent thinking) yang mengikuti jalur konvergensi dimana
pemikiran menggunakan informasi yang tersedia untuk sampai pada kesimpulan dan
mengarah kepada jawaban benar". Anak
kreatif adalah anak yang
dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan baik. Perkembangan kemampuan
dan kecerdasannya, sering kali membuatnya bersikap dan berperilaku cukup aktif,
banyak bergerak,
bersuara, dan tidak membiarkan siapapun
menghalangi mereka. Mereka bisa saja licik, keras kepala, dan tidak dapat
dipercaya. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai
kenakalan oleh banyak orang tua. Tentu
sulit menyematkan nilai kreativitas pada sebuah teori atau karya yang tidak
mengandung sesuatu yang baru, tapi orang-orang kreatif tidak ingin membuat
sesuatu yang sekedar berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur ‘perbaikan’ atau
‘peningkatan’ yang harus dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah
orang-orang kreatif cukup memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa
menerabasnya. Anak kreatif memiliki rentang perhatian 15 menit lebih lama
bahkan lebih dalam hal mengeksplorasi, bereskperimen, memanipulasi dan
memainkan alat permainanya. Hal ini menunjukan anak yang kreatif tidak mudah
bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif. Bahkan anak yang kreatif juga
sudah mampu menciptakan mainan sendiri, semisal pistol-pistolan dari koran
bekas, kapal terbang/laut dan rumahrumahan dari kertas
KAJIAN
TEORI
Terkadang orangtua atau
orang dewasa sering merasakan kesal atau jengkel melihat anaknya nakal dan agak
susah diatur, kertas yang disobek-sobek, tembok yang dicoret-coret, mainanyang
berhamburan disana-siniyang seringkali membuat orangtua kesal. Sebenarnya tidak
ada istilah anak nakal, yang ada adalah anak yang kreatif. Anak yang kreatif
memiliki taraf kecerdasan yang tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka
tinggi dalam tes IQ, terutama mengukur kemampuan akademik.
Dampak Positif Anak
Kreatif
Mereka Mandiri. Seringkali, ‘nakal’ adalah kata
yang sering kita gunakan untuk anak-anak yang memikirkan diri mereka sendiri.
Sementara keseragaman merupakan hal yang dikagumi di sekolah, para pengusaha,
seniman, dan ilmuwan hebat melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka
sendiri. Seringkali, kualitas dari anak-anak ini tidak dihargai hingga di
kemudian hari, di saat kemampuan mereka untuk memikirkan diri mereka sendiri
dan mewujudkan hal-hal yang mereka pikirkan menjadikan mereka orang-orang yang
sukses. Pikirkan Richard Branson, Albert Einstein, dan Lady Gaga; mereka semua
‘gagal’ di sekolah.
Mereka
kreatif. Anak-anak nakal tidak hanya
memikirkan diri mereka sendiri, hanya saja pola pikir mereka seringkali berbeda
daripada anak-anak lain. Kreativitas mereka tidak dapat dikekang. Sementara orang dewasa diminta
untuk ‘berpikir diluar kotak’, anak-anak ini bahkan tidak pernah berada didalam
kotak.
Mereka
peka. Seringkali, kebanyakan anak yang
peka adalah mereka yang dicap sebagai anak nakal. Mereka tidak berdiam diri
jika mereka merasakan sakit atau ketidakadilan, dan mulai mengambil sikap jika
mereka melihatnya. Semakin mereka bertumbuh dewasa dan kemampuan mereka
berempati semakin berkembang, kepekaan mereka dapat bertumbuh menjadi kebaikan
kepada mereka yang membutuhkan.
Mereka
memiliki keyakinan.
Pemimpin-peminpin besar yang mengubah dunia; Mahatma
Gandhi, Nelson Mandela, Aung Sang Suu Kyi, tidak dapat dideskripsikan sebagai
orang yang biasa saja. Namun mereka hidup dengan keyakinan dan determinasi,
melawan ketidakadilan meskipun mereka terancam dipenjara dan dihukum, dan
menggulingkan regim yang berkuasa sebagai hasilnya. Mungkin tidak begitu
menginspirasi jika ‘regim yang berkuasa’ merupakan orang tua yang ingin anak
mereka memakan sayuran!
Mereka
kuat. Manusia adalah makhluk sosial.
Memiliki kemauan untuk bangkit berdiri dari tekanan sosial adalah suatu hal
yang mengesankan. Anak-anak yang pergi melawan arus, berpakaian berbeda,
mengikuti kemauan mereka sendiri dan berbicara apa yang ada di pikiran mereka
menunjukkan keberanian dan kekuatan. Saat menginjak usia remaja, ketika
terpisah dari pengawasan orangtua adalah suatu hal yang normal, mereka dapat
benar-benar menjadi kasar dan menjengkelkan, namun tetap buktikan kepada
anak-anak bahwa mereka masih memiliki rasa aman dari kasih sayang orang tua
mereka.
Mereka
ingin dimengerti. Anak-anak
sering berteriak atau emosi saat mereka merasa tidak dihargai atau didengar.
Meskipun cara ini bukanlah cara paling konstruktif untuk menyampaikan maksud
yang ada di pikiran mereka, anak-anak ini telah menemukan cara untuk
menyampaikan keinginan mereka, sesuatu yang sulit kita lakukan karena kita
sibuk mengurusi keinginan orang lain (termasuk keinginan anak-anak tersebut!).
Seringkali, anak-anak akan tenang jika mereka merasa anda memahami mereka,
meskipun jawabannya tetap ‘tidak’.
Mereka
mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka. Kita telah mengalami masa dimana seorang anak mengatakan
apa yang ada di pikiran mereka, dengan nada yang tinggi. Mereka berkata kepada
saudara-saudara saat mereka tidak menyukai hadiah mahal yang mereka terima.
Mereka menunjuk dan menatap orang-orang yang memiliki penglihatan buruk.
Meskipun komentar yang dilontarkan anak-anak anda mungkin kasar, namun
keterusterangan mereka merupakan bentuk kejujuran tanpa maksud yang buruk.
Mereka tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan orang lain. Mereka dipenuhi
oleh rasa ingin tahu, bukan menghakimi, mengenai orang-orang yang nampak
berbeda. Dan mereka akan berbicara sejujurnya terhadap hal yang dipikirkan oleh
orang lain namun tidak berani diungkapkan.
Mereka
memiliki energy. Meskipun
mereka nampak seperti malaikat saat mereka tertidur, energi anak anda sangatlah
luar biasa. Energi tersebut merupakan energi milik atlet, petualang, dan
pemimpin. Sama seperti anak anjing, anak-anak anda perlu diberi kesempatan
(baik secara fisik dan mental) untuk menggunakan energi tersebut. Beragam
aktivitas akan mengembangkan kapasitas dan kemampuan mereka untuk mengendalikan
diri mereka sendiri.
Mereka
ambisius. Pernahkah
anda membayangkan sesuatu di pikiran anda, namun saat anda mencoba
menggambarnya, hasilnya tidak seperti yang anda bayangkan? Anak-anak anda belum
memahami bahwa hal ini wajar terjadi. Mereka belum mengerti bagaimana cara
mengatasi rasa frustasi. Emosi yang kemudian muncul adalah ekspresi dari celah
antara kualitas visi awal mereka dan ketidakmampuan mereka untuk merealisasikan
visi tersebut dengan sempurna. Hal tersebut mencerminkan ambisi dan kecerdasan
mereka.
Mereka
adalah ilmuwan. Anak-anak
(sama seperti diri kita) belajar berdasarkan pengalaman. Mereka adalah pemberi
solusi yang handal, penuh dengan akal dan sumber daya. Mereka belajar dengan
mencoba melakukan sesuatu dan melihat apa yang terjadi. Anak-anak ‘nakal’
hanyalah anak-anak yang sedang mencoba melakukan banyak hal; mungkin dengan
membuat kegaduhan, merusak, mencoba sesuatu yang sulit. Namun begitulah cara
mereka menemukan bahwa anda, sebagai orang tua mereka, tetap menyayangi mereka,
meskipun mereka berbuat nakal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
a.
Kreativitas
tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga pada
perbedasan mekanisme mental yang menjadi sasaran untuk mengungkapkan sifat
bawaan. Mekanisme bawaan ini dihasilkan oleh suatu tipe adaptasi awal. Jadi
faktor-faktor yang mempengaruhi disini adalah:
b.
Dorongan,
terlepas dari seberapa jauh potensi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka
harus didorong untuk kreatif dan bebas dari menentukan masa depannya sendiri.
c.
Sarana, harus
disediakan untuk meransang melakukan eksprimen dan eksplorasi yang merupakan
unsur penting dalam kreativitas.
d.
Lingkungan yang
merangsang. Lingkungan keluarga dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan
memberi bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong
kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin agar menjadikan remaja yang
kreatif.
e.
Kesemapatan,
untuk memperoleh pengetahuan agar dapat berkembang pikiran yang positif.
f.
Dari segi waktu,
untuk menjadi kreatif harus diberi waktu dalam mengembangkan gagasan-gagasan
yang ada pada remaja tersebut.
Usaha-usaha Orang Tua dan Guru Mengembangkan
Kreativitas
Dalam
mengembangkan kreativitas ini guru sangat diharapkan peran yang aktif untuk
memberikan pemahaman pada remaja yang menjadi peserta didiknya. Usaha-usaha
guru adalah:
a.
Membantu
anak/peserta didik untuk memahami latar belakang mereka, pengalaman mereka dan
kebiasaan perilaku. Pada cara ini diizinkan masing-masing pribadi untuk
mengembangkan potensi dirinya.
b.
Guru dan orang
tua dapat menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran kreatif dengan
menghilangkan halangan luar dari kreativitas. Sensitifitas pada problem
ditingkatkan, metode untuk membahas membebaskan imajinasi dapat dikembangkan
dan sarana sistematis untuk mengevaluasi ide-ide dapat diajarkan pula.
c.
Anak/peserta didik
diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang
terkendali dan terkontrol.
d.
Cara-cara
mengembangkan imajinasi anak/peserta didik dengan memberikan masalah-masalah
yang dapat meningkatkan inteligensi remaja untuk membuahkan ide-ide yang baik,
kriteria yang berbeda pada keunikan dan kegunaan.
e.
Guru dan orang
tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan imajinasi
yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri remaja.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Anak kreatif sering
juga disebut sebagai anak nakal yang sering membuat orangtua dan orang yang
berada disekelilingnya merasa kesal atau jengkel dengan sikap dan perbuatan
mereka yang terlalu aktif, berisik dan sering menggangu.
Dampak
positif anak kreatif
- Mandiri
- Kreatif
- Memiliki
energy
- Ambisius
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
-
Kreativitas
tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus
-
Dorongan
-
Sarana
-
Lingkungan yang
merangsang
-
Guru dan orang
tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan imajinasi
yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri remaja
Saran
Sebaiknya
anak yang memiliki pemikiran yang kreatif harus dibimbing secara baik dan tepat,
bukan dijauhi atau dimarahi. Anak kreatif juga harus diberika kesempatan untuk
mereka lebih mengeksplor pemikiran kreatif mereka dan mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang
terkendali dan terkontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar