HELLO KITTY

HELLO KITTY
KITTY

Selasa, 15 Desember 2015

ANAK DAN KREATIVITASNYA


Jurnal Pendidikan
Anak dan Kreatifitasnya
Eva Gestafiani

ABSTRAK
Anak yang kreatif umumnya bisa menemukan hal-hal baru atau berhasil menemukan suatu masalah, dan jika dilihat lebih jauh ke dalam otaklnya maka sinapsis-sinapsis ( pertemuan antara ujung saraf dengan saraf lainnya ) akan terlihat rumit. Jika sinapsis yang berada di otak terlihat rumit, hal itu menandakan bahwa adanya koneksi yang bagus antara sel-sel saraf di otak, serta menandakan pula bahwa anak mendapatkan stimulasi yang baik dalam perkembangan otaknya. Di dunia pendidikan tidak ada istilah anak nakal, tetapi yang ada adalah anak kreatif. Kreatif tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik, akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap bidang. Kreatifitas bukan tergantung pada IQ, Anak kreatif memiliki taraf kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi dalam tes IQ, terutama yang mengukur kemampuan akademis. Kreatifitas anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dilakukan sejak dini. Dr. E. Paul Torrance, professor Ilmu Pendidikan di Universitas Minnesota, mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam menemukan cara meningkatkan kreatifitas anak,  kemampuan ini perlu dirangsang dan diberi pengarahan sejak bayi. Menurutnya, kreatifitas anak meningkat pada usia 3 tahun, mencapai puncaknya usia 4 - 4½ tahun lalu menurun pada usia 5 tahun etika anak masuk usia sekolah, hal ini karena guru dan teman yang menuntut dia agar dapat menyesuaikan diri.
PENDAHULUAN
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda entah sifatnya masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya. Selain itu, Kreativitas adalah proses mental yang unik, sesuatu yang semata-mata untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dengan orisinil yang mencakup pemikiran spesifik disebut Guilford "pemikiran berbeda dan pemikiran bebas (convergent thinking) yang mengikuti jalur konvergensi dimana pemikiran menggunakan informasi yang tersedia untuk sampai pada kesimpulan dan mengarah kepada jawaban benar". Anak kreatif adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan baik. Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya, sering kali membuatnya bersikap dan berperilaku cukup aktif, banyak bergerak, bersuara, dan tidak membiarkan siapapun menghalangi mereka. Mereka bisa saja licik, keras kepala, dan tidak dapat dipercaya. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai kenakalan oleh banyak orang tua. Tentu sulit menyematkan nilai kreativitas pada sebuah teori atau karya yang tidak mengandung sesuatu yang baru, tapi orang-orang kreatif tidak ingin membuat sesuatu yang sekedar berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur ‘perbaikan’ atau ‘peningkatan’ yang harus dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah orang-orang kreatif cukup memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa menerabasnya. Anak kreatif memiliki rentang perhatian 15 menit lebih lama bahkan lebih dalam hal mengeksplorasi, bereskperimen, memanipulasi dan memainkan alat permainanya. Hal ini menunjukan anak yang kreatif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif. Bahkan anak yang kreatif juga sudah mampu menciptakan mainan sendiri, semisal pistol-pistolan dari koran bekas, kapal terbang/laut dan rumahrumahan dari kertas
KAJIAN TEORI
Terkadang orangtua atau orang dewasa sering merasakan kesal atau jengkel melihat anaknya nakal dan agak susah diatur, kertas yang disobek-sobek, tembok yang dicoret-coret, mainanyang berhamburan disana-siniyang seringkali membuat orangtua kesal. Sebenarnya tidak ada istilah anak nakal, yang ada adalah anak yang kreatif. Anak yang kreatif memiliki taraf kecerdasan yang tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi dalam tes IQ, terutama mengukur kemampuan akademik.
Dampak Positif Anak Kreatif
Mereka Mandiri. Seringkali, ‘nakal’ adalah kata yang sering kita gunakan untuk anak-anak yang memikirkan diri mereka sendiri. Sementara keseragaman merupakan hal yang dikagumi di sekolah, para pengusaha, seniman, dan ilmuwan hebat melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Seringkali, kualitas dari anak-anak ini tidak dihargai hingga di kemudian hari, di saat kemampuan mereka untuk memikirkan diri mereka sendiri dan mewujudkan hal-hal yang mereka pikirkan menjadikan mereka orang-orang yang sukses. Pikirkan Richard Branson, Albert Einstein, dan Lady Gaga; mereka semua ‘gagal’ di sekolah.
Mereka kreatif. Anak-anak nakal tidak hanya memikirkan diri mereka sendiri, hanya saja pola pikir mereka seringkali berbeda daripada anak-anak lain. Kreativitas mereka tidak dapat dikekang. Sementara orang dewasa diminta untuk ‘berpikir diluar kotak’, anak-anak ini bahkan tidak pernah berada didalam kotak.
Mereka peka. Seringkali, kebanyakan anak yang peka adalah mereka yang dicap sebagai anak nakal. Mereka tidak berdiam diri jika mereka merasakan sakit atau ketidakadilan, dan mulai mengambil sikap jika mereka melihatnya. Semakin mereka bertumbuh dewasa dan kemampuan mereka berempati semakin berkembang, kepekaan mereka dapat bertumbuh menjadi kebaikan kepada mereka yang membutuhkan.
Mereka memiliki keyakinan. Pemimpin-peminpin besar yang mengubah dunia; Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Aung Sang Suu Kyi, tidak dapat dideskripsikan sebagai orang yang biasa saja. Namun mereka hidup dengan keyakinan dan determinasi, melawan ketidakadilan meskipun mereka terancam dipenjara dan dihukum, dan menggulingkan regim yang berkuasa sebagai hasilnya. Mungkin tidak begitu menginspirasi jika ‘regim yang berkuasa’ merupakan orang tua yang ingin anak mereka memakan sayuran!
Mereka kuat. Manusia adalah makhluk sosial. Memiliki kemauan untuk bangkit berdiri dari tekanan sosial adalah suatu hal yang mengesankan. Anak-anak yang pergi melawan arus, berpakaian berbeda, mengikuti kemauan mereka sendiri dan berbicara apa yang ada di pikiran mereka menunjukkan keberanian dan kekuatan. Saat menginjak usia remaja, ketika terpisah dari pengawasan orangtua adalah suatu hal yang normal, mereka dapat benar-benar menjadi kasar dan menjengkelkan, namun tetap buktikan kepada anak-anak bahwa mereka masih memiliki rasa aman dari kasih sayang orang tua mereka.
Mereka ingin dimengerti. Anak-anak sering berteriak atau emosi saat mereka merasa tidak dihargai atau didengar. Meskipun cara ini bukanlah cara paling konstruktif untuk menyampaikan maksud yang ada di pikiran mereka, anak-anak ini telah menemukan cara untuk menyampaikan keinginan mereka, sesuatu yang sulit kita lakukan karena kita sibuk mengurusi keinginan orang lain (termasuk keinginan anak-anak tersebut!). Seringkali, anak-anak akan tenang jika mereka merasa anda memahami mereka, meskipun jawabannya tetap ‘tidak’.
Mereka mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka. Kita telah mengalami masa dimana seorang anak mengatakan apa yang ada di pikiran mereka, dengan nada yang tinggi. Mereka berkata kepada saudara-saudara saat mereka tidak menyukai hadiah mahal yang mereka terima. Mereka menunjuk dan menatap orang-orang yang memiliki penglihatan buruk. Meskipun komentar yang dilontarkan anak-anak anda mungkin kasar, namun keterusterangan mereka merupakan bentuk kejujuran tanpa maksud yang buruk. Mereka tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan orang lain. Mereka dipenuhi oleh rasa ingin tahu, bukan menghakimi, mengenai orang-orang yang nampak berbeda. Dan mereka akan berbicara sejujurnya terhadap hal yang dipikirkan oleh orang lain namun tidak berani diungkapkan.
Mereka memiliki energy. Meskipun mereka nampak seperti malaikat saat mereka tertidur, energi anak anda sangatlah luar biasa. Energi tersebut merupakan energi milik atlet, petualang, dan pemimpin. Sama seperti anak anjing, anak-anak anda perlu diberi kesempatan (baik secara fisik dan mental) untuk menggunakan energi tersebut. Beragam aktivitas akan mengembangkan kapasitas dan kemampuan mereka untuk mengendalikan diri mereka sendiri.
Mereka ambisius. Pernahkah anda membayangkan sesuatu di pikiran anda, namun saat anda mencoba menggambarnya, hasilnya tidak seperti yang anda bayangkan? Anak-anak anda belum memahami bahwa hal ini wajar terjadi. Mereka belum mengerti bagaimana cara mengatasi rasa frustasi. Emosi yang kemudian muncul adalah ekspresi dari celah antara kualitas visi awal mereka dan ketidakmampuan mereka untuk merealisasikan visi tersebut dengan sempurna. Hal tersebut mencerminkan ambisi dan kecerdasan mereka.
Mereka adalah ilmuwan. Anak-anak (sama seperti diri kita) belajar berdasarkan pengalaman. Mereka adalah pemberi solusi yang handal, penuh dengan akal dan sumber daya. Mereka belajar dengan mencoba melakukan sesuatu dan melihat apa yang terjadi. Anak-anak ‘nakal’ hanyalah anak-anak yang sedang mencoba melakukan banyak hal; mungkin dengan membuat kegaduhan, merusak, mencoba sesuatu yang sulit. Namun begitulah cara mereka menemukan bahwa anda, sebagai orang tua mereka, tetap menyayangi mereka, meskipun mereka berbuat nakal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
a.    Kreativitas tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga pada perbedasan mekanisme mental yang menjadi sasaran untuk mengungkapkan sifat bawaan. Mekanisme bawaan ini dihasilkan oleh suatu tipe adaptasi awal. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi disini adalah:
b.    Dorongan, terlepas dari seberapa jauh potensi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari menentukan masa depannya sendiri.
c.    Sarana, harus disediakan untuk meransang melakukan eksprimen dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dalam kreativitas.
d.   Lingkungan yang merangsang. Lingkungan keluarga dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan memberi bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin agar menjadikan remaja yang kreatif.
e.    Kesemapatan, untuk memperoleh pengetahuan agar dapat berkembang pikiran yang positif.
f.     Dari segi waktu, untuk menjadi kreatif harus diberi waktu dalam mengembangkan gagasan-gagasan yang ada pada remaja tersebut.
Usaha-usaha Orang Tua dan Guru Mengembangkan Kreativitas
Dalam mengembangkan kreativitas ini guru sangat diharapkan peran yang aktif untuk memberikan pemahaman pada remaja yang menjadi peserta didiknya. Usaha-usaha guru adalah:
a.    Membantu anak/peserta didik untuk memahami latar belakang mereka, pengalaman mereka dan kebiasaan perilaku. Pada cara ini diizinkan masing-masing pribadi untuk mengembangkan potensi dirinya.
b.    Guru dan orang tua dapat menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran kreatif dengan menghilangkan halangan luar dari kreativitas. Sensitifitas pada problem ditingkatkan, metode untuk membahas membebaskan imajinasi dapat dikembangkan dan sarana sistematis untuk mengevaluasi ide-ide dapat diajarkan pula.
c.    Anak/peserta didik diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang terkendali dan terkontrol.
d.   Cara-cara mengembangkan imajinasi anak/peserta didik dengan memberikan masalah-masalah yang dapat meningkatkan inteligensi remaja untuk membuahkan ide-ide yang baik, kriteria yang berbeda pada keunikan dan kegunaan.
e.    Guru dan orang tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan imajinasi yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri remaja.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Anak kreatif sering juga disebut sebagai anak nakal yang sering membuat orangtua dan orang yang berada disekelilingnya merasa kesal atau jengkel dengan sikap dan perbuatan mereka yang terlalu aktif, berisik dan sering menggangu.
Dampak positif anak kreatif
-       Mandiri
-       Kreatif
-       Memiliki energy
-       Ambisius
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
-       Kreativitas tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus
-       Dorongan
-       Sarana
-       Lingkungan yang merangsang
-       Guru dan orang tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan imajinasi yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri remaja

Saran
Sebaiknya anak yang memiliki pemikiran yang kreatif harus dibimbing secara baik dan tepat, bukan dijauhi atau dimarahi. Anak kreatif juga harus diberika kesempatan untuk mereka lebih mengeksplor pemikiran kreatif mereka dan mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang terkendali dan terkontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar