HELLO KITTY

HELLO KITTY
KITTY

Kamis, 17 Desember 2015

Wanita Pertama


KERAJAAN KALINGGA

Kerajaan kalingga atau Kerajaan Holing diperkirakan berkembang sekitar abad ke-7 sampai abad ke-9 M. Nama Kalingga berasal dari nama kerajaan di India selatan, yaitu Kerajaan Kalingga Para pakar masih berselisih pendapat tentang letaknya. Ada yang menduga terletak di Blora dan Purwodadi, di Malaysia, di Salatiga (dengan ditemukannya bekas Kerajaan Klepu Pudakpayung) atau di Jepara, Jawa Tengah.
a. Sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah untuk mempelajari Kerajaan Kalingga adalah sebagai berikut.
1.   Berita/Kronik Cina dari dinasti Tang yang menyebutkan adanya kerajaan Kalingga yang berlokasi di Cho-po (Jawa)
2.  Berita dari I-Tsing, seorang pendeta Buddha dari Cina
3.  Prasasti Tuk Mas yang diperkirakan berasal 650 M dan ditemukan di desa Tuk Mas dilereng Gunung Merbabu.
b.   Kehidupan Politik
Dari berita Cina dapat diketahui bahwa sejak tahun 674 Kerajaan Klaingga diperintah oleh seorang raja perempuan yang bernama Ratu Sima. Pemerintan puncak diserahkan kepada empat orang maha menteri. Mereka mengatur bersama penguasaan atas 28 kerajaan kecil yang tersebar di Jawa Tengah dan mungkin juga ada yang di Jawa Timur.
Batas kekuasaan Kerajaan Kalingga adalah di Sebelah timur terletak Po-Li (Kemungkinan Bali), disebelah utara terdapat Chen-la (Kemungkinan Kamboja), disebelah barat terdapat To-Po-Teng (diperkirakan Sumatra) dan dibagian selatan berbatasan dengan samudra yang besar.
c.  Kehidupan Sosial
Berdasarkan berita Cina jaman dinasti Tang, dapat diketahui bahwa penduduk Kalingga membuat benteng-benteng kayu dan rumah-rumah beratap daun kelapa. Raja tinggal di sebuah bangunan besar bertingkat, beratapkan daun palem dan duduk diatas bangku yang terbuat dari gading. Mereka memilki kebiasaan memakan tidak menggunakan sendok atau sumpit, tatapi menggunakan tangan.
Dari prasasti Tuk Mas yang bertuliskan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta, dapat diperkirakan bahwa sebagian rakyat Kalingga sudah mempunyai kepandaian menulis huruf Pallawa.
Selain itu, mereka juga mempunyai keterampilan berbahasa Sanskerta sebagai bahasa keagamaan. Penduduk juga diduga telah mengenal sedikit ilmu perbintangan.
Dari Prasasti dan berita Cina dapat diketahui bahwa rakyat Kalingga telah banyak menganut agama Hindu dan Buddha. Hal itu dibuktikan dengan kedatangan Hwi Ning dari Cina untuk menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana selama tiga tahun (664-667 M). Didalam menerjemahkan kitab itu Hwi Ning dibantu oleh pendeta setempat yang bernama Janabhadra. Bukti bahwa rakyat Kalingga menganut agama Hindu adalah addnya Prasasti Tuk Mas yang melukiskan gambar-gambar trisula, kapak, kendi, sangkha, cakra, dan bunga teratai. Semua gambar-gambar terebut melambangkan dewa agama Hindu.
d. Kehidupan Ekonomi  
Menurut berita Dinasti Tang disebutkan bahwa Kerajaan Kalingga menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah. Dari pernyataan itu menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat Kalingga adalah berburu, nelayan, perdagangan, dan pertambangan secara sederhana. Kemungkinan besar, bidang kerajinan, kemampuan mengolah logam, dan pertukaran juga sudah dikuasai oleh rakyat Kalingga. Mereka membuat barang-barang kerajinan dari bahan kulit penyu, cula badak, dan gading gajah. Penduduknya juga mampu membuat minuman keras dari bunga kelapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar