HELLO KITTY

HELLO KITTY
KITTY

Sabtu, 19 Desember 2015

PROFILE



Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, M. A.
Jurusan :
Pendidikan Sejarah

Pendidikan :
BA Pendidikan Sejarah, IKIP Bandung, 1967
S-1 Pendidikan Sejarah, IKIP Bandung, 1969
S-2 Kurikulum, Macquarie Univ., Australia, 1978
S-3 Kurikulum, Macquarie Univ., Australia, 1985

Tmt. Guru Besar :
1 Desember 1995 (1 Januari 2001, inpassing)

Bidang Ilmu/Keahlian :
Pendidikan Sejarah/Penelitian
Pendidikan Sejarah/Evaluasi/Kurikulum

Basis :
Ketua Umum Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah
Ketua Umum Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia.

Pengabdian Prof . Dr. H.  Said Hamid Hasan, M. A

Tradisi menghormati Dosen dan Guru Besar yang purnabhakti di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) umumnya, dan di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI khususnya, sudah dimulai sejak tahun 2002. Tradisi itu ditandai dengan penerbitan dan peluncuran buku ilmiah yang berisi tulisan-tulisan dari para kolega, guru, sahabat, dan murid yang mengenal Dosen dan Guru Besar yang purnabhakti tersebut.
Demikian ditegaskan oleh Didin Saripudin, Ph.D., dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia dalam acara Syukuran dan Peluncuran Buku dalam rangka menyambut purnabhakti Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan di gedung Balai Pertemuan UPI, Sabtu, 10 Maret 2012.
Menurut Didin, yang juga Dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI dan Sekretaris Jenderal ASPENSI (Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia) di Bandung, Prof Hamid adalah figur panutan yang secara akademik masih terus diperlukan oleh UPI. Karena itu, kata Doktor lulusan UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) ini, betapapun Prof Hamid sudah memasuki masa purnabhakti tapi pemikiran dan tenaganya masih diperlukan oleh civitas akademika UPI.
Dalam kegiatan itu juga ditayangkan sekilas perjalanan hidup Prof Hamid secara audio-visual, yang berisi foto-foto tempo dulu yang antik dan menarik, sampai dengan sekarang. Menurut Didin pula, acara ini sangat istimewa karena berbarengan dengan Hari Ulang Tahun Prof Hamid yang ke-68. Berikut adalah biografi singkat Prof Hamid:
Dilahirkan di Mentok, Bangka, pada tanggal 10 Maret 1944, Hamid menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Bangka. Hamid menjadi mahasiswa IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Bandung pada tahun 1963 dengan mengambil Jurusan Sejarah. Pada waktu mahasiswa, Hamid aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti pernah menjadi Ketua HIMSA (Himpunan Mahasiswa Sejarah & Antropologi) dan Ketua ISBA (Ikatan Siswa Bangka) Cabang Bandung.
Sejak menjadi mahasiswa tahun ketiga, Hamid sudah diangkat menjadi Asisten Mahasiswa. Pada tahun 1967, setelah mendapat gelar B.A. (Bachelor of Arts), Hamid diusulkan oleh Sekretaris Jurusan Sejarah (Drs. Ismaun) untuk menjadi Asisten Perguruan Tinggi. Dan ketika pada tahun 1969 gelar DRS (Doctorandus) pun diraihnya, Hamid menjadi Dosen di Jurusan Sejarah tersebut.
Tahun 1969 nampaknya adalah tahun yang bersejarah bagi Hamid, karena pada tahun itu bukan saja ia berhasil menjadi seorang Sarjana Pendidikan Sejarah, tetapi juga ia menikah dengan Dra. Sudariah Safaat. Dari perkawinan dengan wanita idamannya itu Hamid dikaruniai 4 orang putri, yakni Fitri Mida Hapsari, Lakshmi Dwitya Hapsari, Nataliana Tritya Hapsari, dan Sofyati Rabia Hapsari; yang sekarang juga, putrid-putrinya tersebut, sudah pada berumah tangga.
Hamid adalah seorang yang cerdas, tekun, serius, dan pekerja keras. Pendidikan M.A. dan Ph.D. ditempuhnya di Macquarie University di Sydney, Australia, pada tahun 1977 dan 1985. Bahkan karya Disertasinya, disebut dengan istilah “Ph.D. Thesis”, diberi rangking first degree oleh pengujinya. Hamid kemudian berhasil meraih gelar Profesor atau Guru Besar di IKIP Bandung pada tahun 1996 dengan menyampaikan pidato pengukuhaannya yang berjudul “Pandangan Dasar Mengenai Kurikulum Pendidikan Sejarah”.
Selain sebagai seorang akademisi yang serius, Hamid juga nampaknya seorang organisatoris yang sukses. Beberapa jabatan yang pernah diembannya, antara lain: (1) Sekretaris Jurusan Sejarah IKIP Bandung; (2) Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka di Jakarta; (3) Pembantu Dekan I Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Bandung; (4) Pembantu Rektor I IKIP Bandung, sampai berubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia; (5) Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat; dan (6) Ketua Umum Ikatan Alumni IKIP Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Karena kemampuan akademik dan manajemen organisasinya yang baik, Hamid dipercaya juga untuk menjadi Konsultan di beberapa lembaga, baik nasional maupun internasional, seperti: Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; UNDP (United Nations Development Programs); dan UNESCO (United Nations for Education, Social, and Cultural Organization).
Menurut Didin, dalam acara tersebut juga disampaikan sambutan dan kesan-kesan terhadap Prof Hamid, mulai dari Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI; Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UPI; Prof Dr Mohammad Fakry Gaffar; Drs H Ali Emran; Prof Dr Asmawi Zainul; H Zulkabir, M.Pd.; Prof Dr Susanto Zuhdi; dan Sukmana, S.Pd.
Masih menurut Didin pula, melalui SMS yang disampaikan kepada pihak Redaksi ASPENSI in News & Views, kesan-kesan dari para sahabat, guru, kolega, dan muridnya itu dapat disarikan sebagai berikut:
“Prof Dr H Said Hamid Hasan adalah seorang pemikir dan pekerja keras, peneliti yang tekun, Dosen yang serius, dan ahli kurikulum pendidikian sejarah yang mumpuni di Indonesia. Betapapun beliau sangat kritis dan keras dalam menghadapi suatu persoalan, namun jika sudah menjadi suatu keputusan bersama maka beliau adalah orang yang paling konsisten dan loyal terhadap keputusan tersebut”.
Selamat memasuki masa purnabhakti Prof, seorang Guru Besar yang sejati tidak pernah lelah dan berhenti untuk mengabdi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar